Kerangka Penelititan ( data primer )

Kerangka Penelitian ( data primer )


Survey Kepuasan Pelanggan

Program Studi Sarjana Manajemen

Universitas Gunadarma


Tema : Survey Kepuasan Pelanggan Program Studi Sarjana Manajemen Universitas Gunadarma


Masalah : Variabel - variabel kinerja apakah yang perlu ditingkatkan dan dipertahankan sesuai dengan kepentingan Program Studi Sarjana Manajemen Universitas Guadarma.


Tujuan : Untuk mengetahui tingkat kepuasan Mahasiswa pada Program Studi Sarjana Manajemen Universitas Gunadarma.


Metodologi : 1. Desain Penelitian : Deskriptif dan Observasional

2. Populasi : Seluruh Mahasiswa Program Studi Sarjana Manajemen Universitas Gunadarma.

3. Variabel : - Ekspektasi Mahasiswa

- Kinerja layanan Program Studi Sarjana Manajemen Universitas Gunadarma.

Kerangka Penelititan ( data sekunder )

Kerangka Penelitian ( data sekunder )

Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan

PT. Surya Profil Indah

Tema : Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan PT. Surya Profil Indah.

Masalah : Bagaimana pengaruh biaya promosi yang dikeluarkan oleh PT.Surya Profil Indah terhadap peningkatan penjualan ?

Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas dari biaya promosi yang dikeluarkan oleh PT. Surya Profil Indah terhadap peningkatan penjualan.

Metodologi : 1. Desain Penelitian : Deskriptif

2. Jenis Data : Data Sekunder dari PT. Surya Profil Indah

3. Variabel : Biaya Promosi dan Biaya Penjualan

4. Populasi : PT. Surya Profil Indah

Perilaku Konsumen




Kebiasaan Orang Indonesia Menjelang Lebaran


1. Mudik

Mungkin hal ini menjadi satu - satunya hal yang hanya terjadi di Indonesia khususnya disaat – saat menjelang lebaran, bahkan mungkin mudik itu sendiri sudah menjadi salah satu dari ciri khas dari berbagai macam ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Bagi orang Indonesia sendiri, mudik seolah sudah menjadi suatu kewajiban yang harus dipenuhi sebagai suatu ajang tahunan yang hanya ada di bulan ramadhan dalam rangka mempererat jalinan tali silahturahim dengan sanak saudara dan keluarga yang berada di kampung halaman. Orang – orang tak lagi memperdulikan keadaan ekonomi keuangan mereka, bahkan harga – harga tiket jasa transportasi yang melambung tinggi pun tidak lagi menjadi persoalan yang berarti. Semuanya dilandasi pada keinginan yang tulus untuk dapat tetap menjalin tali silahturahim dan diusahakan semaksimal mungkin agar tetap bisa berjumpa dan bersilahturahim dengan sanak saudara dan keluarga disaat hari Idul Fitri tiba.


2. Belanja Pakaian

Entah kapan dan siapa yang pertama kali memulai kebiasaan ini di Indonesia tapi kebiasaan untuk berbelanja pakaian baru menjelang lebaran telah menjadi salah satu bagian penting bagi orang – orang Indonesia dalam menyambut datangnya hari raya Idul Fitri yang selaras dengan pemahaman sebagian orang yang menganggap bahwa hari raya Idul Fitri harus dihiasi dengan hal – hal baru yang salah satunya adalah dengan menggunakan pakaian baru di hari raya Idul Fitri itu. Tak pelak hal ini pun seolah menjadi simbiosis yang menguntungkan bagi para pengusaha pakaian untuk mengambil keuntungan yang besar dan berlimpah dengan memanfaatkan antusias masyarakat Indonesia yang sangat tinggi dalam berbelanja pakaian baru menjelang hari raya Idul Fitri.







3. Membuat Ketupat dan Kue

Hal ini benar – benar telah menjadi hal yang sangat lumrah di Indonesia dalam menyambut lebaran, bahkan lebaran itu sendiri akan terasa kurang dan asing bila tidak ada ketupat dan kue yang biasa disajikan kepada para tamu yang berkunjung untuk bersilahturahim. Dalam kenyataannya di Indonesia, kepentingan untuk membuat ketupat dan kue lebaran telah mengalahkan kepentingan untuk membayarkan zakat yang sebenarnya menjadi kewajiban yang harus dipenuhi selama bulan Ramadhan.

Hari – hari menjelang hari raya Idul Fitri di Indonesia tidak banyak lagi diisi dengan ibadah – ibadah yang yang bisa menyempurnakan puasa di bulan Ramadhan, melainkan lebih banyak dipergunakan dengan kegiatan – kegiatan seperti mudik, berbelanja pakaian baru, membuat ketupat dan kue – kue lebaran, dsb yang dianggap oleh kebanyakan orang Indonesia sebagai bentuk dari persiapan dalam menyambut hari raya Idul Fitri.