Ringkasan Jurnal 2

RINGKASAN JURNAL
“ SURVEY KEPUASAN PELANGGAN "
PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Pengarang
Diah Natalisa
Dosen FE Manajemen Universitas Sriwijaya


Dalam kondisi yang sangat cepat mengalami perubahan, maka setiap organisasi perlu bertindak adaptif sebagai konsekuensi atas perubahan lingkungan internal maupun eksternal yang terjadi dengan orientasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
Untuk mengantisipasi kemungkinan tersebut, organisasi harus dapat menerapkan berbagai strategi pemasaran dan terus melakukan peningkatan di bidang kualitas layanan guna meningkatkan eksistensi organisasi. Usaha yang telah ditetapkan sebagai bagian dari strategi untuk menghadapi kompetisi seharusnya dapat diwujudkan dan dijalankan dengan baik. Misalnya dengan meningkatkan profesionalisme manajemen karyawan sehingga pelayanan terhadap pelanggan menjadi lebih berkualitas dan operasional organisasi menjadi lebih efektif dan efisien.
Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah variable – variable kinerja pelayanan apakah yang perlu ditingkatkan dan dipertahankan sesuai dengan tingkat kepentingannya dan ekspektasi mahasiswa pada Program Studi Magister Manajemen Universitas Sriwijaya.
Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan terdiri dari, Rancangan Penelitian, Populasi dan Sampel yaitu seluruh Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Universitas Sriwijaya, Lokasi dan Jadwal Penelitiaan, Metode Pengumpulan Data, Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel, Proses Penelitian, dan Teknik Analisis (Frequency dan Descriptive).
Analisis dalam penelitian ini meliputi Profil Responden yang terdiri dari Jenis Kelamin, Angkatan, Kelas, Pekerjaan, Sumber dana SPP, Descriptive – Harapan, dan Descriptive – Kepuasan.
Analisis Decriptive dari table 6 Descriptive Harapan, terlihat bahwa variable yang sangat diharapkan oleh para mahasiswa yang merupakan variable terpenting adalah “Kemampuan dosen memberikan bimbingan dan konsultasi ( BRsp15 )” yaitu dengan nilai rata – rata 5,654. Selanjutnya variable yang sangat diharapkan adalah “Kenyamanan Ruang Kuliah ( Tgb02 )” dengan nilai rata – rata sebesar 5,615. Variable selanjutnya yang terpenting yang diharapkan mahasiswa adalah “Kelengkapan dan Kesediaan Media Perkuliahan (Tgb03)” dengan nilai rata – rata sebesar 5,577, dan “Status Program Sudi MM Unsri (Asr19)” dengan nilai rata – rata sebesar 5,462.
Sedangkan variable harapan terendah yang kurang diprioritaskan kepentingannya bagi mahasiswa adalah “Penampilan dan Busana Dosen dan Karyawan (BTgb08)” dan “Pengenalan nama Mahasiswa oleh Dosen dan Karyawan (BEmp26)” dengan nilai rata – rata masing – masing sebesar 4,654 dan 4,769.
Berdasarkan Tabel7 Descriptive Kepuasan, terlihat bahwa variable yang memiliki kepuasan tertinggi bagi mahasiswa adalah “Status Program Studi Unsri (Asr19)” yaitu dengan nilai rata-rata 5,154. Selanjutnya variable yang memiliki kepuasan tertinggi adalah “Kenyamanan Ruang Kuliah (Tgb02) dengan nilai rata-rata sebesar 5,115, kemudian variable “Reputasi dan Citra Program Studi MM Unsri di mata masyarakat (Asr20)” dengan nilai rata-rata sebesar 5,007. Sedangkan variable yang kinerjanya dianggap kurang memuaskan oleh mahasiswa adalah variable “Penyediaan dan Kelengkapan Fasilitas Komputer (Tgb05)” yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 4,231, variable “Kelengkapan isi buku Pedoman Karya Akhir (Tgb07)” yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 4,385, dan variable “Kelengkapan isi Buku Panduan (Tgb06)” yaitu dengan nilai rata-rata sebesar 4,462.
Dengan Diagram Cartesius, kita menghitung rata-rata dari penilaian kepentingan atau ekspektasi yang merupakan dimensi-dimensi Serqual dan kinerja atau persepsi dari tiap variable atau atribut. Kemudian dicari rata-rata total dari Penilaian Harapan dan ekspektasi. Setelah diprhitungkan, diperoleh 4 kuadran yaitu :
Kuadran A : Kinerja suatu variable adalah lebih rendah dari keinginan konsumen sehingga kinerja organisasi harus ditingkatkan agar optimal.
Kuadran B : Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu variable berada pada tingkat tinggi dan tingkat dan sesuai, sehingga organisasi cukup mempertahankan kinerja variable tersebut.
Kuadran C : Kinerja dan keinginan konsumen pada suatu variable berada pada tingkat rendah, sehingga organisasi belum perlu melakukan perbaikan.
Kuadran D : Kinerja organisasi berada dalam tingkat tinggi tetapi keinginan konsumen akan kinerja dari variable tersebut hanya rendah, sehingga organisasi perlu mengurangi hasil yang dicapai agar dapat mengefisiensikan sumber daya organisasi.

Pada Tabel8 terlihat bahwa Nilai Gap Total atau Kesenjangan yang terjadi pada panelitian ini sebesar -0,464. Ternyata kualitas layanan yang diberikan Program Studi Magister Manajeman masih berada dibawah ekspektasi mahasiswa sebesar -0,464. Bila dibandingkan dengan Survey Kepuasan Pelanggan 2006, Gap atau kesenjangan yang terjadi ini sebenarnya semakin berkurang, karena pada Survei sebelumnya Nilai Gap Total adalah sebesar -0,637, ini menunjukkan telah ada peningkatan Kepuasan Mahasiswa dibandingkan dengan survey tahun sebelumnya.
Gap atau kesenjangan tertinggi yang terjadi adalah pada variable “Penyediaan dan Kelengkapan Fasilitas Komputer (Tgb05)” dengan Nilai Gap -1,038, kemudian berikutnya adalah variable “Kelengkapan Isi Buku Pedoman Karya Akhir (Tgb07)” dengan Nilai Gap -0,923, variable “Kemampuan Dosen Pembimbing Memahami Kebutuhan Mahasiswa (Emp27)” dengan nilai Gap -0,846 dan variable “Kemampuan Dosen memberikan Bimbingan dan Konsultasi (Rsp15)” dengan Nilai Gap sebesar -0,808. Kesenjangan ini terjadi karena Program Studi belum mampu memberikan kualitas layanan sesuai dengan ekspektasi mahasiswa. Disamping itu juga ternyata terdapat variable yang berada di atas ekspektasi atau harapan mahasiswa yaitu pada variable “Penampilan dan Busana Dosen dan Karyawan (Tgb08) yang memiliki nilai Gap +0,231. Ini menunjukkan pada variable ini kualitas yang diberikan telah memuaskan mahasiswa, bahwa diatas harapannya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah implikasi dari hasil Diagram Cartesius ini adalah Program Studi perlu meningkatkan Kinerja dan Pelayanan pada Dimensi A karena dimensi ini berada dibawah ekspektasi dan harapan mahasiswa, dan mempertahankan Dimensi B karena Program Studi telah menunjukkan kualitas Pelayanan yang memuaskan sesuai dengan kepentingan dan ekspektasi yang diharapkan oleh mahasiswa. Program Studi perlu mempertimbangkan dimensi mana yang perlu ditingkatkan dan dimensi mana perlu dipertahankan agar dapat memberikan kinerja yang optimal demi meningkatkan efisiensi sumberdaya organisasi yang diharapkan.

Hiduplah Seperti Pensil

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.

"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?" Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya, "Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai."

"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi.

Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai. "Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu. Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini." "Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini." Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

"Kualitas pertama,

Pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya".

"Kualitas kedua,

Dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga,

Pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".

"Kualitas keempat,

Bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalul berhati-hatilah dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".

"Kualitas kelima,

Sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalul berhati-hatilah dan sadar terhadap semua tindakan".

Cara Menghilangkan Rasa Minder

Minder atau terlalu rendah diri adalah perasaan diri tidak mampu dan menganggap orang lain lebih baik dari dirinya. Orang yang merasa minder cenderung bersikap egosentris, memposisikan diri sebagai korban, merasa tidak puas terhadap dirinya, mengasihani diri sendiri dan mudah menyerah.

Nah, berikut ini adalah cara – cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan rasa minder :

1. Kenali Diri

Mengenali diri merupakan bagian tersulit dalam proses menghargai diri. Mengenali diri merupakan sebuah proses yang menuntut kejujuran kita dalam melihat dan mengevaluasi diri. Hanya dengan kejujuran inilah kita bisa mengidentifikasi keunggulan kita dan hal-hal dalam diri kita yang masih perlu kita perbaiki ataupun kembangkan lebih lanjut.

2. Hadapi rasa takut

Jangan dihindari, toh ia tidak akan berakibat seburuk yg anda kira. Melawan rasa takut akan menambah percaya diri anda.

3. Lupakan kegagalan masa lalu

Biasanya kegagalan juga dapat membuat kita merasa minder/rendah diri, tapi yang kita harus lakakan dari kegagalan belajarlah dari kesalahan itu tetapi janganlah mengira sesuatu itu salah sebelum ia akan terjadi lagi. Hindari membuat kesalahan yg sama tetapi jgn membatasi diri anda dgn mengira bahwa anda gagal sebelumnya sehingga tidakakan bisa berhasil kali ini. Coba lagi, maka anda akanmenjadi lebih bijak dan lebih kuat. Jangan terperangkap pada masa lalu.

4. Atasi Kelemahan Anda

Hal yang satu ini sering kali sulit kita lakukan. Kita seringkali tidak mau mengakui kelemahan kita. Kita sering kali mengandalkan penilaian orang lain semata terhadap kelemahan kita. Padahal sebenarnya jika kita jujur, kitalah orang yang seharusnya lebih tahu kelemahan kita sendiri.

5. Hargai diri sendiri sebagai Ciptaan Tuhan

Bila anda telah berhasil dalam berbuat sesuatu. Bila tidak mengapa orang lain mesti menghargai anda? Bukankah akan lebih mudah apabila anda membantu dan menghargai diri sendiri?

Setelah anda bisa menghilangkan rasa minder, Silakan anda nikmati rasa percaya diri yang kelak akan mengantarkan anda menjadi manusia yang punya arti di hadapan Tuhan maupun manusia lainnya. dan dengan mengatasi rasa minder adalah sebuah langkah awal kita untuk menggapai semua keinginan kita, Ubah perasaan rendah diri kepada perasaan yang membina keyakinan diri.

Kita berhak sukses seperti orang lain. Jangan biarkan perasaan minder menguasai dalam bersaing mencapai keinginan dalam hidup. Pupuklah semangat untuk dapat bersaing, karena itu adalah hal yang baik untuk masa depan. Semoga sahabat semua dapat mengatasi rasa minder untuk dapat terus menggapai mimpi.

Tips Membuat Website Menjadi Mesin Penghasil Uang

Seperti kita ketahui, kalau modal seorang pedagang itu adalah uang, maka yang menjadi modal kita sebagai pebisnis internet adalah website / blog. Ya, situs web / blog merupakan andalan kita dalam berbisnis melalui jaringan internet. Oleh karena itu, kesuksesan bisnis kita sangatlah ditentukan dari bagaimana kita mengelola web / blog tersebut. Jangan berharap dengan membuat situs web / blog saja kita bisa langsung kaya, bila tak dikelola dengan benar. Nah, disinilah kita perlukan menerapkan strategi yang jitu agar website / blog yang kita miliki menjadi suatu mesin penghasil uang. Upayakan agar situs web / blog kita dikenal banyak orang. Nah, bagaimana cara melakukannya? Anda dapat mengikuti cara – cara yang saya sarankan seperti berikut ini:

1. Buat website / blog menjadi website / blog yang menarik

Entah anda percaya atau tidak. Langkah pertama menghadapi persaingan bisnis internet adalah memoles website / blog kita. Langkah ini sepertinya suatu hal yang sepele, tapi sebenarnya ini merupakan langkah penting dalam menjadikan website / blog kita menjadi mesin penghasil uang. Buat website / blog kita sebaik mungkin untuk menarik perhatian orang lain / pelanggan. Dalam mengelolanya, kita harus memperhatikan tampilan, desain, dan kontennya. Saya yakin dengan cara itu pengunjung akan lebih tertarik dan bukan hanya sekedar datang. Jika kita merasa tampilan situs website / blog kita kurang menarik, ubah desainnya. Tapi hati-hati, jangan sampai salah langkah. Jangan sampai membuat website / blog kita justru menjadi porak poranda. Perhatikan dengan cermat warna, background, gambar, dan ilustrasinya. Usahakan semua itu mendukung isi dan enak dilihat (eye catching).

2. Promosikan website / blog dengan search engine

Agar website / blog kita semakin besar, kita harus meningkatkan kualitas layanan dan produk / isi dari website / blog kita. Manjakan para pengunjung dengan banyak manfaat. Beri mereka produk dan layanan yang baik. Saya yakin, pengunjung akan berbondong – bondong mengunjungi website / blog kits. Tapi, jika hal itu kita rasa belum cukup, ada cara lain menggiring pengunjung. Nah, cara lainnya adalah mengakrabkan situs website / blog kita dengan search engine. Upayakan, tiap kali pengunjung menggunakan mesin pencari, website / blog kita terdaftar bahkan akan lebih bagus lagi apabila website / blog kita berada di toplist atau urutan teratas dalam setiap mesin pencari. Caranya, pakai kata kunci yang sering dipakai pengunjung. Integrasikan kata kunci dalam judul website, meta description, dan posting.

3. Sebarkan link yang luas

Cara lain yang dapat kita tempuh adalah dengan menyebarkan link. Kita dapat memulainya dengan membangun jaringan dengan website / blog lain. Manfaatkanlah bookmark agar situs-situs web lain mengenal website / blog kita. Dengan begitu jejak website / blog kita akan tersebar dimana-mana. Cara lain yang bisa kita lakukan, kita melakukan comment saat berkunjung ke website / blog orang lain. Lakukan hal itu secara rutin. Gampang kan? Dengan cara ini pengunjung website / blog kita pasti bertambah. Semakin banyak pengunjung semakin besar pula peluang mereka mengenal website / blog kita.

-Dreaming is a freedom, so free our dreams-

Kerangka Penelititan ( data primer )

Kerangka Penelitian ( data primer )


Survey Kepuasan Pelanggan

Program Studi Sarjana Manajemen

Universitas Gunadarma


Tema : Survey Kepuasan Pelanggan Program Studi Sarjana Manajemen Universitas Gunadarma


Masalah : Variabel - variabel kinerja apakah yang perlu ditingkatkan dan dipertahankan sesuai dengan kepentingan Program Studi Sarjana Manajemen Universitas Guadarma.


Tujuan : Untuk mengetahui tingkat kepuasan Mahasiswa pada Program Studi Sarjana Manajemen Universitas Gunadarma.


Metodologi : 1. Desain Penelitian : Deskriptif dan Observasional

2. Populasi : Seluruh Mahasiswa Program Studi Sarjana Manajemen Universitas Gunadarma.

3. Variabel : - Ekspektasi Mahasiswa

- Kinerja layanan Program Studi Sarjana Manajemen Universitas Gunadarma.

Kerangka Penelititan ( data sekunder )

Kerangka Penelitian ( data sekunder )

Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan

PT. Surya Profil Indah

Tema : Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Peningkatan Penjualan PT. Surya Profil Indah.

Masalah : Bagaimana pengaruh biaya promosi yang dikeluarkan oleh PT.Surya Profil Indah terhadap peningkatan penjualan ?

Tujuan : Untuk mengetahui efektivitas dari biaya promosi yang dikeluarkan oleh PT. Surya Profil Indah terhadap peningkatan penjualan.

Metodologi : 1. Desain Penelitian : Deskriptif

2. Jenis Data : Data Sekunder dari PT. Surya Profil Indah

3. Variabel : Biaya Promosi dan Biaya Penjualan

4. Populasi : PT. Surya Profil Indah

Perilaku Konsumen




Kebiasaan Orang Indonesia Menjelang Lebaran


1. Mudik

Mungkin hal ini menjadi satu - satunya hal yang hanya terjadi di Indonesia khususnya disaat – saat menjelang lebaran, bahkan mungkin mudik itu sendiri sudah menjadi salah satu dari ciri khas dari berbagai macam ciri khas yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Bagi orang Indonesia sendiri, mudik seolah sudah menjadi suatu kewajiban yang harus dipenuhi sebagai suatu ajang tahunan yang hanya ada di bulan ramadhan dalam rangka mempererat jalinan tali silahturahim dengan sanak saudara dan keluarga yang berada di kampung halaman. Orang – orang tak lagi memperdulikan keadaan ekonomi keuangan mereka, bahkan harga – harga tiket jasa transportasi yang melambung tinggi pun tidak lagi menjadi persoalan yang berarti. Semuanya dilandasi pada keinginan yang tulus untuk dapat tetap menjalin tali silahturahim dan diusahakan semaksimal mungkin agar tetap bisa berjumpa dan bersilahturahim dengan sanak saudara dan keluarga disaat hari Idul Fitri tiba.


2. Belanja Pakaian

Entah kapan dan siapa yang pertama kali memulai kebiasaan ini di Indonesia tapi kebiasaan untuk berbelanja pakaian baru menjelang lebaran telah menjadi salah satu bagian penting bagi orang – orang Indonesia dalam menyambut datangnya hari raya Idul Fitri yang selaras dengan pemahaman sebagian orang yang menganggap bahwa hari raya Idul Fitri harus dihiasi dengan hal – hal baru yang salah satunya adalah dengan menggunakan pakaian baru di hari raya Idul Fitri itu. Tak pelak hal ini pun seolah menjadi simbiosis yang menguntungkan bagi para pengusaha pakaian untuk mengambil keuntungan yang besar dan berlimpah dengan memanfaatkan antusias masyarakat Indonesia yang sangat tinggi dalam berbelanja pakaian baru menjelang hari raya Idul Fitri.







3. Membuat Ketupat dan Kue

Hal ini benar – benar telah menjadi hal yang sangat lumrah di Indonesia dalam menyambut lebaran, bahkan lebaran itu sendiri akan terasa kurang dan asing bila tidak ada ketupat dan kue yang biasa disajikan kepada para tamu yang berkunjung untuk bersilahturahim. Dalam kenyataannya di Indonesia, kepentingan untuk membuat ketupat dan kue lebaran telah mengalahkan kepentingan untuk membayarkan zakat yang sebenarnya menjadi kewajiban yang harus dipenuhi selama bulan Ramadhan.

Hari – hari menjelang hari raya Idul Fitri di Indonesia tidak banyak lagi diisi dengan ibadah – ibadah yang yang bisa menyempurnakan puasa di bulan Ramadhan, melainkan lebih banyak dipergunakan dengan kegiatan – kegiatan seperti mudik, berbelanja pakaian baru, membuat ketupat dan kue – kue lebaran, dsb yang dianggap oleh kebanyakan orang Indonesia sebagai bentuk dari persiapan dalam menyambut hari raya Idul Fitri.